(Ask) Kira-kira Berapa Banyak Sekolah di Indonesia Yang Mengajarkan – Lagu Daerah?

Lagu Daerah – Sebuah lagu yang beberapa minggu ini sedang hits yaitu “Despacito” yang artinya pelan-pelan saja. Saat ini menjadi perbincangan hangat penikmat musik di seluruh dunia.

Tidak tanggung-tanggung 2,467,785,551 kali ditonton sejak pertama kali di unggah pada awal tahun. Menggunakan bahasa Latin tidak menjadi halangan Luis Fonsi dkk untuk mendapat perhatian dunia.

Dengan momentum internet viral, Puerto Rico mendadak menjadi perhatian dunia melalui lagu “Despacito“. Selain akhirnya kita mengetahui Puerto Rico adalah negara bagian Amerika yang berada diluar teritorial.

Kita juga sedikit mengetahui pengucapan bahasa Latin melalui lagu Despacito, bahkan Via Vallen yang biasa membawakan lagu dangdut, juga menyanyikan lagu Despacito.

Ini membuktikan bahwa lagu daerah bisa menjadi cara untuk mengenalkan Indonesia pada dunia. Sebagai negara pengakses internet terbesar ke-6 di dunia, ini menjadi peluang besar bagi kita untuk ikut serta memperkenalkan kebudayaan Indonesia.

Tidak ada lagi istilah terkendala bahasa untuk dikenal dunia, dari dulu K-Pop lagu hits-nya menggunakan bahasa Korea.

[Bertanya] Kira-kira Berapa Banyak Sekolah di Indonesia Yang Mengajarkan – Lagu Daerah?

Nah, kebanggaan anak-anak Indonesia menyanyikan lagu Indonesia atau bahkan lagu daerah nyatanya masih perlu dipertanyakan.

Tentu, ini menjadi peranan sekolah-sekolah sebagai sektor pendidik penerus bangsa yang menggiring anak-anak untuk “bangga” dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mungkin, dengan masuknya Mulok (Muatan Loka) di kurikulum 2012, akan membantu anak-anak untuk tetap mengenal daerahnya. Tapi, apakah ini sudah cukup? atau di kurikulum 2014 sudah berubah lagi? – silahkan yang bisa njawab – ungkapkan pendapat di kolom komentar.

Baca juga: Beropini – Haruskah ada polisi tidur (traffic bump) di jalan yang sepi?

Oke Sob, semoga kedepan kita bisa melihat lagu Indonesia masuk trending atau viral dunia dan dilihat miliaran orang diseluruh dunia.

Terima kasih, sedikit sumbangsi sobatjogja.com ini semoga menjadi pengingat kita untuk tidak lupa dimana sekarang kita berdiri dan berteduh. Dan sekaligus mengingatkan lagi, kita ini merebut kemerdekaan setelah tiga setengah abad kekayaan negeri ini dinikmati “gratis” bangsa lain.

Sebagai generasi pengisi kemerdekaan, sanggupkah kita mempertahankan? ~SANGGUP!!!