Candi Kalasan, Wisata Jogja Yang Penuh Kisah Kedamaian
Mengingat kembali Candi Kalasan merupakan salah satu candi tertua dari dereta candi di Indonesia. Menunjukan bahwa peradaban masyarakat Indonesia pada masa kerajaan sudah memiliki teknologi dalam mendirikan sebuah bangunan yang sangat hebat. Mungkin terbersit di pikiran anda, bagaimana para pendahulu kita ini belajar untuk membuat bangunan yang sanggup bertahan ribuan tahun.
Walaupun tiap candi – candi yang di temukan sekarang berupa reruntuhan, namun bila di pugar kembali masih tetap tegap berdiri, layaknya lego. Selain itu juga Candi Kalasan memiliki detail arsitekur yang indah dengan relief – relief di dinding Candi Kalasan ini. Tak heran jika tempat wisata Jogja satu ini, tidak luput untuk di kunjungi, oleh para wisatawan.
Candi Kalasan dibangun pada tahun 778 Masehi berdasarkan pada prasasti Kalasan, yang menyebutkan pendirian Candi Kalasan ini. Fungsi Candi Kalasan sendiri secara khusus ditujukan sebagai sebuah Wihara, tempat suci bagi Umat Budha. Dan untuk menghormati Bodhisattva wanita dan juga Tarabhawana, oleh sebab itu secara umum Candi Kalasan ini merupakan tempat suci.
Maharaja Tejapurnapana Panangkaran atau Rakai Panangkaran dari keluarga Syailendra yang merupakan penguasa pada saat itu yang memerintahkan untuk membangun Candi Kalasan ini. Meski sang raja berasal dari kerajaan Hindu, namun beliau Rakai Panangkaran yang berada di balik pembangunan Candi Kalasan, yang merupakan tempat suci umat Budha.
Di perkirakan sebelum berdirinya Candi Kalasan terdapat juga candi yang berumur lebih tua dari Candi Kalasan, berdasarkan penelitian sejarawan Belanda Van Rumond pada tahun 1928. Candi tersebut diperkirakan berukuran 45 x 45 meter, oleh sebab itu Candi Kalasan sudah mengalami tiga kali renovasi, buktinya terdapat pada empat sudut bagian bawah candi yang menonjol di kaki candi.
Candi Kalasan masih erat kaitanya dengan Candi Sari, yang pada pembangunanya juga masih berdekatan. Candi Kalasan sendiri memiliki 4 buah pintu masuk yang letaknya berada pada tiap sisi dinding Candi Kalasan ini. Yang unik dari Candi Kalasan, terdapat Bajralepa yaitu sebuah lapisan penutup candi, atau semacam plesteran pada ukiran batu halus.
Bentuk candi persegi empat, dengan atapnya segi delapan dan memiliki puncak berbentuk Stupa atau Dagoba. Pada bagian dinding dan atap candi terdapat ukiran – ukiran yang sangat khas dan indah. Terdapat juga relung – relung, sulur – sulur, arca Budha, dagoba atau Stupa, dan juga sebuah arca Gana, sebuah symbol yang menggambarkan manusia kerdil memikul barang.
Pada bagian kaki Candi Kalasan berbentuk bujur sangkar, dengan dihiasi kala makara yang memang umum terdapat pada candi – candi di Indonesia. Terdapat juga sebuah singgasana yang dihiasi singha yang berdiri diatas punggung seekor Gajah. Pada bagian luar Candi Kalasan dihiasi relung dengan relief dewa memegang bunga teratai (symbol perdamaian).
Disetiap pintu masuknya juga dapat dijumpai hiasi kepala dengan kuncup bunga di atasnya. Serta pohon dewata ada diatas bersama dengan penghuni khayangan yang memainkan alat music rebab, gendang, kerang, dan cemara. Sedangkan, bagia atap candi terdapat hiasan Gana, yang berbentuk segi delapan, pada tingkat pertama terdapat arca Budha, dan pada sekelilingnya terdapat 52 stupa.
Terdapat pula Banaspati yang merupakan kesenian Jawa pada masa Hindu yang sangat indah. Karena pada dasarnya Candi Kalasan ini sangat luas, sampai – sampai disekeliling candi masih dapat dijumpai reruntuhan yang masih dapat dipugar, meski beberapa batu yang asli sudah tidak dapat di jumpai. Di dalam candi sendiri dapat kita lihat tumpukan batu yang berkaitan dan melebar ke bawah.
Salah satu wisata Jogja yang memang tidak bisa dilewatkan ini lokasinya berada di Desa Kalasan, Kabupaten Sleman, tepatnya di Jalan Raya Solo – Jogja Suryatmajan, Danurejan atau sekitar 3 Km dari Candi Prambanan tidak sulit untuk menemukan Candi Kalasan ini, sebab dari kejauhan candi ini sudah tampak megah terlihat dari sisi jalan Solo – Jogja.
Atau klik Google Maps Candi Kalasan
Jangan lewatkan kemegahan Candi Kalasan ini, karena wisata Jogja satu ini layak masuk pada list tempat wajib di kunjungi saat Sobat Jogja berlibur di Yogyakarta. Dan jangan lupa juga untuk tidak membuang sampah sembarangan, agar tetap menjaga lingkungan candi tetap bersih dan dapat dilihat oleh generasi selanjutnya.
Tinggalkan Balasan