Gunung Andong, Melihat Dari Ketinggian Indahnya Magelang
Sebuah gunung yang menjulang 1.726 mdpl itu ialah Gunung Andong, sebuah semangat baru menghadapi musim kuliah. Rencana sudah dibuat sedemikian rupa jauh – jauh hari, sebuah rencana untuk menjajal tingginya Gunung Andong. Terbayang keindahanya, setelah melihat beberapa photo dari Google.
Perjalanan Menuju Gunung Andong
Setelah sempat ragu untuk ikut atau tidak, nyatanya semangat dari rekan – rekan membawa saya sebaris dengan mereka. Dan akhirnya sembilan penjelajah dari Yogyakarta, berangkat dengan 5 kuda besi masing – masing. Menjawab segala keraguan, dengan tekat serta keyakinan kami bersama, kurang lebih pukul 11:00 PM memulai penjelajahan.
Mengarungi malam ke arah barat (Kabupaten Magelang, Jawa Tengah) dengan memacu kuda besi, sebuah perjalanan panjang yang takan kami lupakan. Menyaksikan bintang – bintang dilangit, serta barisan truk – truk berat yang melintas jalan di malam hari. Mengabaikan sejenak rasa kantuk yang menerpa selama perjalanan.
Waktu memang begitu cepat berlalu, tanpa terasa kami sudah hampir sampai, setelah menembus dinginya malam. Sekitar pukul 2:00 AM kami beristirahat sejenak di rumah rekan kami yang berada tidak jauh dari lokasi pendakian Gunung Andong. Meregangkan otot – otot sebelum kembali berangkat nanti pukul 3:00 AM.
Berkumpul bersama, canda tawa bersama melupakan sejenak rasa penat di hati, serta bersiap diri sebelum memulai kuliah semester baru. Bagi saya ini pertama kalinya berkumpul setelah sekian lama, rasa nostalgia berkabut ceria. Serta sebuah cerita baru, karena Gunung Andong akan menjadi gunung tertinggi yang pernah saya daki.
Sementara dua rekan saya memang sudah mendaki di beberapa gunung tertinggi di Jawa, tentu semangat mereka menular ke kami, untuk lebih dekat dengan alam. Akhirnya, setelah istirahat sejenak perjalanan dilanjut sesuai jadwal. Beberapa logistik yang memberatkan tas, kami titip sementara di rumah rekan kami ini.
Gunung Andong, sudah semakin dekat setelah berkendara sekitar kurang lebih satu jam, menghadapi jalanan yang berkelok. Serta kemiringan yang tidak biasanya, alhasil membuat kendaraan saya ber-asap karena terlalu panas. Namun, semangat ini serta solidaritas dari rekan – rekan akhirnya membawa kami sampai di lokasi start sebelum memulai pendakian.
Pendakian Gunung Andong
Melihat sekeliling desa nampak masih gelap, lampu – lampu hanya nampak dari kejauhan rumah – rumah penduduk. Setelah melintasi persawahan, lalu perjalanan pendakian dimulai menaiki jalan setapak untuk melintasi hutan pinus. Batu – batu an yang di susun warga setempat cukup membantu pendakian, meski begitu tetap hati – hati karena medan yang cukup licin terutama sehabis hujan.
Baru beberapa menit perjalanan keringat sudah mulai bercucuran, sekalipun masih pagi dinihari. Jacket tebal yang saya kenakan untuk melawan dingin, nyatanya malah ingin saya lepas karena terlalu gerah. Namun pada akhirnya tetap saya kenakan sebab cuaca di Gunung Andong, memang benar – benar dingin menurut saya.
Uji Nyali, Lawan Rasa Letih !
Mendaki sesungguhnya bukanlah tetang menghadapi medan yang sulit, tapi mampu menghadapi tekanan mental. Itu yang saya rasakan, sebab baru separuh perjalanan rasa letih mulai mengerumuni badan. Ingin rasanya berhenti, karena pemikiriran tentang pendakian yang masih lama.
Nah, saat kondisi seperti inilah sebuah team yang solid akan saling menguatkan, sekalipun tertatih menghadapi medan terjal dan perang mental melawan diri sendiri. Kami saling memotivasi dengan guyonan – guyonan, hingga rasa letih itu perlahan hilang dengan sendirinya. Sampai memasuki kawasan tebing, hutan pinus mulai terlewatkan, kami berhenti sejenak melihat sekeliling.
Lampu – lampu jalanan serta rumah – rumah nampak begitu indah dari kejauhan, seperti warna – warni lampion. Melihat sekeliling, Gunung Andong menyuguhkan kami skenario pemandangan alam yang indah, seolah – olah kami berada di atas awan. Setelah cukup puas beristirahat perjalan dilanjutkan, kini langkah mulai terasa ringan.
Cuaca dingin, serta kabut tidak menghalangi langkah kami, perlahan tapi pasti akhirnya sampai di puncak Gunung Andong. Sampai pada titik 1.726 mdpl merupakan hal yang menyenangkan tanpa disadari rasa letih tadi lenyap begitu saja. Matahari perlahan mulai meninggi, cahaya –nya begitu hangat, meski kabut tebal kerap menghampiri.
Diatas Puncak Gunung Andong !
Kebayang rasanya, perjalanan yang tidak direncanakan untuk saya, karena langsung ikut nimbrung rekan – rekan yang sudah mempersiapkan dengan matang. Sekalipun demikian, sambutan hangat serta saling menguatkan mampu membawa kami berdiri di puncak tinggi ini. Tanpa basa – basi, photo sana sini, selca, atau grouphy dilakukan untuk mengabadikan moment berharga ini.
Sungguh, perjalanan yang penuh pelajaran, pelajaran dari hati kecil tentang bagaimana melawan rasa takut dan keraguan. Sobat harus coba, yang terpenting bawalah perlengkapan (logistik) yang sekiranya cukup. Serta, tetap jaga sikap karena kita berada melihat alam yang indah ini, jadi jangan diusik dengan tindakan buang sampah sembarangan.
Setelah ini masih ada cerita perjalan lainya, nantikan berikutnya Perjalanan Menuju Air Terjun Sekar Langit.
Lokasi Gunung Andong : Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang (Basecamp Taruna Jayagiri, Rmh. Mbah Jono RT 3/ RW 5)
Satu Komentar
wah kerend… untuk bisa naik ke Gunung Andong, apa ada kriteria khusus? seperti kondisi fisik atau yang lain? Salam Wisata.