Kawasan Kotagede, Bagian Sejarah Negeri Mataram Kuno

Kawasan Kotagede, Bagian Sejarah Negeri Mataram Kuno
Kawasan Kotagede, Bagian Sejarah Negeri Mataram Kuno

Kotagede saat ini adalah sebuah kota tersendiri yang menjadi bagian dari kawasan Kodya Yogyakarta dan berbatasan dengan kawasan Bantul. Saat ini banyak orang mengidentikan kawasan Kotagede ini sebagai pusat industry perak. Namun siapa sangka dahulunya kota ini memiliki peran sangat penting dalam kisah panjang tanah Yogyakarta.

Kawasan Kotagede adalah salah satu pusat tertua aktivitas masyarakat di tanah Yogya. Karena dulunya kawasan ini adalah ibukota dari negeri Mataram Kuno, cikal bakal dari kerajaan Yogyakarta, Pakualaman, Surakarta dan Mangkubumen.

Konon Kotagede sudah dibangun sejak abad 8 ketika kejayaan kerajaan Mataram Kuno sudah ada. Kerajaan dengan deretan dinasti Budha dan Hindu yang menjadi pendiri beragam candi besar macam Borobudur dan Prambanan.

Setelah kerajaan ini berpindah ke Jawa Timur dan membentuk kerajaan Majapahit dan Pajang. Pada abad 15, kawasan Yogyakarta yang kini sudah berubah menjadi hutan alas Alas Menthok ini kemudian berada di bawah kekuasaan kerajaan Pajang. Kemudian diserahkan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya terhadap kerajaan oleh Raja Pajang masa tersebut Sultan Hadiwijaya.

Setelah Sultan Hadiwijaya wafat, terjadi perselisihan di kerajaan Pajang sehingga akhirnya terjadi perang besar. Senopati Ing Aloka putra dari Ki Ageng Pemanahan turut berperan dalam perang tersebut hingga akhirnya kerajaan Pajang justru secara sukarela menjadi bagian dari kepemimpinan beliau dengan gelar Panembahan Senopati.

Panembahan Senopati yang beragama Islam ketika itu kemudian mendirikan kerajaan Mataram Islam di kawasan yang sama dengan kerajaan Mataram Kuno. Membangun keraton di kawasan Ibukota Mataram Kuno dan menamakannya Kotagede. Beliau juga membangun benteng pertahanan sebagai pagar perlindungan bagi keraton (Cepuri) dan parit perlindungan yang menyerupai sungai yang mengapit Kotagede di dua sisi.

Baca Juga:  Ini dia Batik Giriloyo, Tulis Asli Keraton Yogyakarta Yang Lestari

Hingga kini masih banyak sisa-sisa peninggalan dari kerajaan Mataram Islam ini meski kini kerajaan ini sudah berakhir dengan adanya perjanjian Giyanti yang kemudian menjadikan negeri ini pecah dalam 4 kekuasaan, Kerajaan Ngayogyakarta, Kerajaan Surakarta, Kerajaan Pakualaman dan Kerajaan Mangkubumen. Beberapa peninggalan tersebut di antaranya :

Sisa Benteng kuno
Benteng yang pernah dibangun Panembahan Senopati hingga kini masih bisa Anda lihat sisanya. Posisi bangunan yang masih bisa Anda lihat terletak di sisi tenggara kawasan Kotagede dan barat daya. Bahkan sisi parit sepanjang 400 meter pun masih Anda lihat di titik ini.

Reruntuhan Kedhaton
Pada pasa itu keraton disebut dengan nama kedhaton dan hingga kini Sobat masih bisa menemukan sisa – sisanya. Terdiri dari 3 buah beringin tua dengan bangunan kecil dengan watu gilang di dalamnya, yakni batu kehitaman dengan bentuk bujur sangkar dan ukiran tulisan. Juga terdapat bangunan lain dengan watu chanting berbentuk bulat kekuningan di sisi dalam.

Makam Panembahan Senopati
Bila raja-raja kerajaan-kerajaan Mataram Modern di makamkan di kawasan pemakaman Imogiri, maka Ki Ageng Pemanahan, Panembahan Senopati dan putranya ini justru dimakamkan di kawasa ini. Dipagari batubata tinggi dengan gapura gaya Hindu. Untuk memasuki kawasan ini Anda harus mengenakan busana Jawa dengan cara laku (jalan) yang sesuai adat jawa. Pemakaman ini hingga kini masih sangat terjaga dan ditunggu abdi dalem kerajaan dengan baik.

Baca Juga:  Museum Ullen Sentalu, Kisah Panjang Romansa Mataram

Sisa kota tua
Di sisi selatan dari kawasan makam sekitar 50 meter terdapat gapura dengan tulisan cagar budaya. Di sana terdapat kota tua Kotagede lengkap dengan bangunan rumah kuno dan sisa-sisa sistem tata kota yang masih terjaga dan digunakan sebagai kawasan rumah tinggal hingga kini.

Pasar Kotagede
100 meter dari makam ke sisi selatan berdiri pasar yang konon sudah berdiri sejak masa Ki Ageng Pemanahan. Pasar ini hingga kini masih dimanfaatkan sebagai pusat perdagangan dan aktivitas ekonomi kawasan ini.

Masjid Kotagede
Sisi selatan lagi dari pasar Kotagede, terdapat masjid tertua di tanah Yogyakarta. Bangunan dengan model limasan khas bangunan Jawa ini memiliki beberapa sentuhan arsitektur khas budaya Hindu. Di sisi selatan bangunan Anda juga bisa melihat kawasan perkampungan para turunan Abdidalem kawasan Kotagede yang masih bertahan baik hingga kini.

Siap bertualang sejarah di kawasan Kotagede Yogyakarta ? Temukan pesona eksotis dari kisah masa lalu negeri Yogyakarta di kawasan Kotagede untuk pengalaman berbeda perjalanan wisata Sobat.

Photo by, Okezone dan Juan Carlos

Bagikan ke sosmed kamu

2 Komentar

  • informasinya keren dan ditulis dengan bahasa yang sederhana serta mudah difahami, sangat bermanfaat sekali…

    terima kasih telah berbagi,

    salam

    Balas
    • Terima kasih juga sudah menyempatkan diri membaca, salam Juga .. Rahayu
      _/\_

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas