Menikmati Wisata Alam Jogja di Embung Batara Sriten, Gunung Kidul

Ini dia, sebuah pemandangan langka yang bakalan jarang, sobat saksikan di wisata alam Jogja lainya. Yaitu, sebuah penampung atau tadah hujan terbesar di Gunung Kidul, tepatnya berada di ketinggian 896 dpl bukit Magir. Dari sini sobat bisa menyaksikan megahnya sebuah tadah hujan raksasa yang disebut Embung Batara Sriten.

Sebuah wisata alam buatan ini memang bukan tanpa sebab, karena difungsikan untuk menampung air hujan, supaya pada musim kemarau wilayah kecamatan Nglipar, Gunung Kidul ini aman dari kekeringan.

Karena tanah karst di bukit Magir ini cepat menyerap air, sehingga pada saat musim kemarau akan sulit mencari air. Keberadaan mbung Batara Sriten ini akhirnya menjadi wisata alam Jogja yang unik serta bagi Gunung Kidul, embung ini mampu mendatangkan pengujung atau wisatawan dari berbagai daerah.

Sehingga, pemerintah setempat terus mengelola embung sebagai lokasi wisata yang baru di Gunung Kidul, selain tempat wisata Pantai yang memang sudah sangat terkenal di Gunungkidul.

Lokasi wisata alam Jogja satu ini memang terbilang strategis, sebab dari sini sobat bisa melihat bentangan alam yang indah dan bila awan sedang menyelimuti sekitaran bukit Magir, maka seolah – olah sobat sedang berada di atas awan. Seperti berada di negeri awan, megahnya embung Batara Sriten juga menjadi keindahan sendiri di mata.

Tak pelak setiap harinya lokasi wisata alam buatan ini mengundang banyak pengunjung untuk sekedar melepas penat dan mensyukuri alam semesta.

Bernafas sejenak dengan oksigen bersih pegunungan asri nan hijau disekelilingnya. Nah, untuk sampai di lokasi ini sobat harus menempuh perjalanan yang cukup panjang bila dari Kota Jogja, sebab embung Batara Sriten berlokasi di Padukuhan Sriten, wilayah Desa Pilangrejo, Kec. Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.

Namun sesampainya disini sobat bakalan menyaksikan pemandangan alam luar biasa, sekaligus sulit sobat saksikan ditempat wisata alam manapun. Apalagi liburan bersama keluarga, piknik menikmati penganan sembari menyaksikan pesona alam yang luar biasa ini.

Tapi, jangan lupa untuk membawa pulang sampahnya, atau buang sampah pada tempatnya supaya kelestarian embung Batara Sriten ini tetap terjaga. Dan buat sobat yang ngakunya pemuda jangan lah sekali – kali untuk melakukan vandalisme karena itu tindakan kekanak kanakan yang memalukan, sebab wisatawan gak penting tahu nama, kumpulan, atau hubungan cinta anda dengan coretan yang mengotori.

Mari, budayakan lestari alam semesta mulai dari tempat wisata yang dikunjungi, sebab kalau bukan kita siapa lagi ? Haruskah nunggu mas / mbak Bule yang mungutin sampah ?

Nah, itu dia tadi meneruskan seruan peraturan Pemerintah DIY untuk tidak melakukan vandalisme di Yogyakarta, semoga setelah ini sobat bisa lebih menghargai alam dan menjaganya, serta menikmati wisata alam Jogja lainya.