Minat Baca Indonesia Terendah Di Asia, Berikut Ini Penyebabnya
Sobatjogja – Minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah, bahkan terendah di Asia. Najwa Shihab selaku Duta Baca Indonesia periode 2016-2020, mengatakan bahwa menurut sebuah survey,Indonesia berada di urutan ke 60 dari 61 negara dalam hal minat baca. Sungguh mencengangkan bukan ?
Peringkat diatas Indonesia yaitu negara Thailand (59) dan dibawah Indonesia yaitu negara Bostwana(61). Padahal dari segi infrastruktur Indonesia sudah lebih baik dibanding negara-negara Eropa. Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengatakan bahwa Indonesia berada di urutan ke 34 diatas Jerman, Portugal, Selandia Baru, dan Korea Selatan dalam hal komponen infrastruktur. Itu artinya masyarakat Indonesia masih belum bisa memanfaatkan penggunaan infrastruktur tersebut.
Maka dari itu, Najwa Shibab bertekat untuk mulai menyadarkan kepada generasi penerus bangsa akan pentingnya membaca.
“Pengetahuan adalah investasi paling mahal. Dan paling murah mendapatkannya adalah dengan membaca,” kata Najwa Shihab.
Najwa Shihab mengatakan bahwa musuh terbesar masyarakat modern saat ini yaitu keberadaan gadget. Menjamurnya gadget di masyarakat tentu menjadi sisi yang menguatkan dan melemahkan. Di satu sisi menunjang bagi proses membaca itu sendiri, sedangkan disisi lain, menambah orang yang tadinya membaca jadi malas membaca.
Gadget lebih dipilih karena penyajian data yang lebih menarik dan interaktif membuat orang lebih ketagihan bermain gadget dibanding membaca buku. Ditambah lagi dengan hadirnya media sosial, membuat orang rela berjam-jam hanya membaca status orang-orang di media sosial.
Banyak orang yang lebih suka baca status orang lain daripada baca buku. Ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya membaca buku. Hal inilah yang menyebabkan minat baca masyarakat kita sangat rendah.
Solusinya : Mulailah dari Lingkungan Sekitar
Peran orangtua sangat penting dalam menanamkan minat baca sejak usia dini. Caranya dengan memberi target ke anak sehari baca berapa lembar atau sebulan membaca berapa buku. Dengan demikian budaya baca itu akan tumbuh dengan sendirinya.
Bagi kita-kita yang sudah dewasa ini masih belum terlambat untuk mulai membaca buku, salah satu caranya dengan membaca buku sesuai dengan hobi atau passion masing-masing. Karena saat ini sudah banyak buku yang ditulis sejak 2000 tahun lalu, jadi apapun hobi dan minat kita pasti sudah ada yang menulisnya.
Demikian ulasan kami mengenai minat baca di Indonesia yang masih sangat rendah. Mari mulai menanamkan pada diri untuk lebih sering membaca buku daripada bermain gadget. Bukan berarti kita tidak boleh bermain gadget, hanya saja kita sendiri yang musti pintar-pintar manajemen waktu, kapan saatnya membaca, bermain, santai, bekerja, dll.
Baca juga : Megahnya Perpusda DIY, Menjadi Tempat Baru Wisata Gratis Di Jogja Yang Wajib Dikunjungi
Tinggalkan Balasan