Peluang Bisnis Menjanjikan Dengan Bisnis Besi Tua Capai Omzet 1,2 Milyar
Peluang bisnis menjanjikan satu ini bisa kami katakan merupakan inspirasi unik yang kami dapatkan dari kisah sukses seorang pria paruh baya yang berhasil mencetak ratusan juta keuntungan tiap bulannya hanya dengan melakukan bisnis besi tua.
Tak banyak memang yang menyangka di balik karat dan kumuhnya tumpukan besi tua tak terpakai itu, tersimpan peluang bisnis menjanjikan dengan peluang menggiurkan. Inilah yang membuat Abdul Rahman asal Makassar mencapai suksesnya, meski mengawali semua hanya dengan bermodal 30 ribu di tahun 1975. Bukan perjalanan yang pendek memang bagi bapak Rahman bisa mencetak sukses sebagaimana sekarang.
Bahkan bapak Rahman sudah mengecap sulit sejak usianya masih 16 tahun, ketika terpaksa hidup sebatang kara tanpa orang tua di kota Makassar tahun 1970. Demi sesuap nasi, pria ini hidup dari pekerjaan memulung sampai di tahun 1975, beliau nekad menjajal usaha sendiri.
Saat itu pria ini mulai melihat ada banyak permintaan besi tua dari Jawa yang belum bisa dipenuhi dengan maksimal. Ada bermacam permintaan jenis besi tua yang dicari di pasaran, mulai dari jenis kuningan, alumunium, stainless sampai besi murni.
Padahal bapak Rahman kala itu hanya mengantungi modal 30 ribu, tetapi ternyata usaha kecilnya ini sukses berjalan dengan baik. Menurut Rahman uang 30 ribu di masa itu tak ubahnya dengan dana sekitar 2 jutaan di masa sekarang.
Ternyata instingnya terbukti, bertahun-tahun kemudian permintaan besi tua semakin besar bahkan mendorong pria ini harus berhadapan dengan tantangan persaingan dari pemain baru yang tertarik menjajal peruntungan dari peluang bisnis menjanjikan.
Bukan mencoba bermain curang atau berusaha menyingkirkan pesaing, pria berusia 58 tahun ini malah mencari akal untuk bisa menjalin kerjasama dengan para pesaing. Inilah awal dari usaha bapak Rahman untuk memasuki pasar kota-kota besar dalam bentuk wholeseller atau pengepul besar.
Pria ini mulai melakukan berbagai pedekatan untuk bisa mendapatkan konsumen. Salah satunya dengan metode kerjasama dengan beberapa pabrikan logam pengolah besi tua. Banyak perusahaan pengolahan logam tua, pabrikan penggalangan kapal dan banyak industri berat lain membutuhkan suplai besi tua dalam jumlah besar.
Kebanyakan pabrikan yang berhasil diajaknya bekerjasama brlokasi di Surabaya. Awalnya kerjasama ini diperoleh dengan melakukan pendekatan dengan pihak internal perusahaan. Namun belakangan malah bapak Rahman sendiri yang dihampiri para pabrikan yang membutuhkan suplai besi tua. Kini dalam satu bulan bisa mengirim sampai 15 kontainer besar besi tua.
Untuk memenuhi permintaan sebanyak itu, awalnya bapak Rahman hanya menghimpun dari sekitar kawasan Makassar. Selepas tahun 1990an, banyak pelaku usaha di kawasan Makassar mulai melirik peluang bisnis menjanjikan satu ini, meski dalam skala kecil-kecilan.
Namun belakangan suplai dari kawasan Makassar tak lagi cukup menutupi kebutuhan bapak Rahman. Beruntung berita mengenai banyaknya permintaan yang masuk ke usaha milik bapak Rahman juga tersebar sampai ke luar kawasan Makassar.
Sampai-sampai bapak Rahman juga tak hanya kebanjiran order dari pabrikan, tapi juga kedatangan banyak tawaran suplai dari Palu, Pare-pare, Soroako, Kendari, bahkan Menado. Banyaknya tawaran suplai ini sangat menolong bapak Rahman dalam menutup kebutuhannya.
Kunci sukses dari bapak Rahman dengan usaha yang belakangan diberi nama Basto atau Basi Tuo ini adalah nilai keuntungan yang kecil untuk tiap kilo besi tua yang dijualnya. Bapak Rahman hanya menarik untung tak lebih dari Rp 1000 perkilo besi tua. Beberapa malah hanya menarik keuntungan sekitar Rp 700 saja perkilonya.
Dengan pengiriman sampai 15 kontainer, diakui bapak Rahman setidaknya dia bisa mencatatkan penjualan dengan omset kisaran Rp 900 juta sampai Rp 1,2 milyar perbulan. Dari angka ini, bapak Rahman bisa menghasilkan keuntungan hingga 120 jutaan sampai 150 jutaan perbulannya.
Kini Target bapak Rahman adalah mendorong ketiga anaknya yang sudah merampungkan pendidikan formal mereka untuk memulai bisnis mereka sendiri. Dua diantaranya memilih menekuni bisnis barang rongsokan yang sama dengan sang ayah. Sedang yang lain tertarik pada bidang layanan jasa.
Baca juga: Inilah Peluang Usaha Menguntungkan Dengan Jasa Pembuatan Taman
Menurut bapak Rahman, di era green life seperti sekarang konsep daur ulang rupanya sangat banyak diminati. Jadi bisnis barang rongsokan benar-benar bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan yang layak untuk ditekuni.
Tinggalkan Balasan