Wedang Jahe, Minuman Tradisional World Class

Minuman yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, yaitu Wedang Jahe. Primadona para pengunjung angkringan, yang menghabiskan malam diatas kursi panjang angkringan, atau lesehan diatas tikar dipinggir jalan. Teman ngobrol asyik sekaligus menghangatkan tubuh ya, wedang jahe ini.

Wedang Jahe, Minuman Tradisional Kelas Dunia
Wedang Jahe, Minuman Tradisional Kelas Dunia (Photo by, Prevention.com)

Jahe memang sangat berkhasiat dan sangat bagus untuk di konsumsi setiap hari. Karena mengandung beragam senyawa alami yang mampu menghambat kanker. Bahkan penelitian di dunia medis, Jahe sangat baik untuk masa pertumbuhan bagi buah hati anda karena dapat meningkatkan nafsu makan bertambah.

Serta kandungan antikoagulan mencegah terjadinya penggumpalan darah, sehingga mengurangi terjadinya penyakit jantung. Coba menilik kebelakang, Jahe diperkirakan berasal dari India dan China, kemudian menjadi bahan dagangan yang akhirnya menyebar ke Asia Tengah, Timur, Tenggara. Hingga sampailah di Indonesia, dan tumbuh subur di tanah Nusantara ini.

Di pulau Jawa sendiri, yang masyarakatnya terbiasa mengolah minuman hangat semacam teh, kemudian mengolah jahe dengan di rebus. Sehingga menjadi wedang Jahe, dengan tambahan campuran gula tebu, menjadikan wedang jahe semakin popular. Terutama penduduk yang tinggal di daerah pegunungan, sangat gemar mengkonsumsi wedang Jahe.

Baca Juga:  Kuliner Khas Jogja, Menelaah Nilai Budaya Yang di Wariskan Leluhur

Selain itu olahan jahe juga kini beragam mulai dari jahe kering, jahe yang diawetkan, jahe bubuk, minyak jahe, dan Oleoresin Jahe (tepung jahe). Saking bermanfaatnya jahe banyak perusahaan jamu di Indonesia mengolahnya secara professional, seperti menjadi bahan dari jamu tolak angina dari PT. Sidomuncul yang sangat popular hingga mancanegara.

Tidak hanya di Indonesia, wedang jahe juga sangat popular di Jepang, Korea, Vietnam, Thailand, China, India dan bahkan di eropa. Tentu dengan sebutan, dan variasi berbeda – beda di tiap Negara, jadi wedang Jahe ini memang bukan wedang biasa. Sudah seperti Wine, wedang uwuh juga minuman bahan rempah kelas dunia.

Biasanya saat menggali inspirasi saya juga tidak lupa, ditemani segelas wedang jahe hangat untuk encerkan pemikiran. Biasanya juga ngobrol seru di angkringan, membahas isu – isu dikampus, hingga politik, sepakbola juga menjadi bahan pembicaraan, saat nyeruput wedang Jahe. Bicara soal jage, Verietas jahe juga beragam.

Mulai dari jahe gajah, jahe kuning, dan jahe merah, dari ketiga jenis jahe tersebut jahe gajah / jahe badak paling banyak digemari. Karena selain ukuranya yang cukup besar, rasa pedasnya juga tidak sepedas jahe kuning, dan jahe merah. Karena kedua jahe tersebut banyak digunakan untuk bidang farmasi, jadi diolah sebagai bahan dasar pembuatan jamu.

Baca Juga:  Cobain nih, Mangut Lele Jogja Penggugah Selera Dari Imogiri

Kadang juga dipakai sebagai bahan dasar dari bumbu masakan, terutama untuk masakan yang pedas. Jahe juga tidak hanya dikonsumsi dengan hanya di rebus menjadi wedang jahe saja, karena olahan bisa sangat beragam, semacam kue, asinan, manisan, jamu, masakan pedas, dan lain sebagainya.

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas