Wisata Museum Bali, Telusuri Kisah Panjang Budaya Bali
Pada kesempatan sebelumnya kami sudah mengulas mengenai wisata museum Bali yang eksotis dan menyimpan beragam koleksi . Koleksi yang menjadi saksi bisu kisah perjalanan kebudayaan dan seni tanah Bali hingga menjadi seperti sekarang.
Kami akan melanjutkan kisah tersebut dan penelusuran kami pada museum yang berdiri pada tahun 1910 di daerah depan lapangan Puputan Badung, tepatnya di Jalan Mayor Wisnu Denpasar. Lokasinya mudah Anda temukan di kawasan kota tua Denpasar.
Sebelumnya kami sudah mengulas mengenai bagian Jaba sisi dan Jaba tengah dari area museum bali ini. Dan untuk Anda yang masih penasaran dengan wisata Museum di kawasan tengah Denpasar ini, maka kami akan melanjutkan dengan mengulas mengenai apa saja yang bisa Anda jumpai pada sisi dalam area Jeroan, bagian utama dari museum.
Pada ulasan sebelumnya kita sudah tiba di taman Kamboja, dari sana Anda bisa langsung menuju pavilion Buleleng yang dirancang dengan arsitektural gaya Buleleng alias Bali utara. Udara di museum ini memang sangat sejuk dan rindang sehingga pengunjung bisa merasa lebih nyaman berada di dalamnya.
Setiba Anda di pavilion Buleleng , Anda akan disuguhkan dengan berbagai arca termasuk arca Singa Ambararaja, salah satu sosok legenda khas Buleleng. Kawasan ini secara khusus menampilkan kekayaan tekstil Bali mulai dari gaya paling klasik sampai yang sudah mendapat sentuhan modern. Mulai dari kain Polos, Poleng, Endek, Cepuk, Grinsing, Songket dan Prada.
Tak hanya itu Anda juga akan berkenalan dengan beragam peralatan pengolahan tekstil kuno khas Bali, termasuk cagcag, alat tenun tradisional yang kini sudah tak digunakan lagi. Anda akan semakin mengenal pesona kain Bali dengan lebih dalam.
Perjalanan ini Anda lanjutkan ke paviliun Karangasem yang berada tepat di sisi gedung Buleleng. Dahulunya ruangan ini adalah puri raja, alias ruang tinggal raja Badung yang secara khusus dirombak dengan rancangan baru yang diambil dari budaya arsitektural gaya Karangasem alias gaya Bali timur.
Bangunan ini di isi beragam peralatan perlengkapa ragam upacara adat khas Bali dari berbagai adat istiadat. Anda bisa menjumpai beragam perangkat upacara mulai dari upacara Panca Yadnya, upacara kikir gigi dan sebagainya. Anda juga bisa menjumpai berbagai patung dan arca khas peribadatan ala Hindu Bali yang menandakan paviliun ini menjadi sebuah area religi.
Pada dasarnya memang dalam satu kawasan hunian bagi masyarakat Bali tradisional Anda akan menjumpai tatanan khas yang terdiri dari beberapa bangunan berbeda yang dibangun terpisah dalam satu kompleks atau dalam satu pagar. Tiap bangunan berbeda fungsi, antara lain ruang penerimaan tamu, ruang utama, ruang keluarga, ruang tidur, ruang dapur dan ruang religi.
Bagian terakhir dari ruang Jeroan ini juga merupakan simbolik dari harfiah tersebut. Ruang ini menjadi semacam ruang aula yang berfungsi sebagai pendopo ruang tamu sekaligus ruang latihan tari dan musik pada rumah tradisional Bali. Di sini tersimpan koleksi khusus terkait budaya seni hiburan dari masyarakat Bali.
Beragam busana khas dari aneka tarian tradisional Bali lengkap dengan aksesorisnya bisa Anda lihat disini. Ada pula beberapa dokumentasi yang melengkapi gambaran dari aneka tarian ini. Di sini juga terdapat berbagai peralatan musik khas Bali.
Sudah Anda mengarungi kawasan jeroan, biasanya pihak guide masih akan memanjakan Anda untuk menilik beberapa bagian dari sisa-sisa istana Badung ini, seperti petilasan taman sari, petilasan kamar-kamar dan lain sebagainya. Anda juga akan diajak menaiki menara yang dimasa lalu difungsikan sebagai alat pengumuman. Anda bisa melihat seluruh bagian mesuem dari ketinggian.
Menuruni menara ini merupakan tanda perjalanan wisata museum Anda sudah berakhir. Anda sudah menamatkan perjalanan penuh pengetahuan dan kisah sejarah budaya ini. Anda akan menjadikan perjalanan wisata Anda ke Bali semakin lengkap dengan menjadi lebih mengenal Bali dan kisah panjang sejarahnya.
Baca juga : Museum Wayang Kekayon, Simpan Segudang Sejarah Budaya
Tinggalkan Balasan