Wisata Religi Jogja: Mengunjungi Masjid Kotagede Yang Penuh Sejarah

Kota Yogyakarta memang tidak hanya terkenal dengan kekayaan, wisata alam, wisata sejarahnya atau kekayaan wisata budaya-nya. Rupanya di kota ini juga tersimpan kekayaan wisata religi.

Bahkan dengan pesonanya tersendiri, Anda bisa melihat bagaimana wisata religi Jogja memiliki keunikan yang membuatnya lebih menarik dari wisata religi biasa;

Wisata Religi Jogja: Mengunjungi Masjid Kotagede Yang Penuh Sejarah
Wisata Religi Jogja: Mengunjungi Masjid Kotagede Yang Penuh Sejarah (Photo by, DeJongAsia.Com)

Yang membuat wisata religi Jogja istimewa karena kawasan religi di kawasan ini berbaur dengan sempurna dengan wisata budaya, wisata alam dan wisata sejarah yang sudah menjadi khas dari kota cantik nan eksotis ini.

Salah satu buktinya adalah wisata religi Jogja di kawasan masjid Kotagede. Masjid yang merupakan masjid tertua di kota Jogja ini merupakan saksi hidup perjalanan panjang kejayaan islam di kota ini. Kota yang menjadi pusat perkembangan agama islam di kawasan Jawa.

Jadi bila Anda bermaksud untuk berkunjung ke kota Jogja dan ingin bertandang ke kawasan Kotagede baik untuk berbelana souvenir perak atau sekedar ziarah ke kawasan permakaman kuno Mataram, jangan lupa untuk menjajal wisata religi Jogja satu ini. Lokasi masjid hanya berada pada sisi selatan dari pasar Kotagede, jadi cukup terjangkau dan mudah Anda capai.

Konon bangunan ini merupakan bagian utama dari bentukan keraton Mataram Kuno masa lalu yang sempat Berjaya di kawasan Kotagede. Dibangun oleh Sultan Agung salah satu sultan besar di masa kerajaan Mataram pada tahun 1640.

Namun kemudian di masa pemerintahan Pakubuwono X, raja Kasunan Surakarta dilakukan pengembangan masjid menjadi seperti sekarang. Pembangunan kedua ini ditandai dengan adanya sebuah prasasti dan beberapa sisi bangunan dengan tiang besi, berbeda dengan sisi utama masjid yang menggunakan tiang kayu.

Baca Juga:  Tempat Wisata Terbaru di Jogja, Bikin Rasanya Gak Mau Pulang

Masjid ini memiliki bentuk bangunan utama khas bangunan Jawa, limasan lengkap dengan kubah khasnya. Memiliki bangunan mimbar tengah yang unik dengan ukiran yang sangat cantik dan masih terpelihara hingga sekarang.

Mimbar ini adalah pemberian raja Palembang pada masa pembangunan awalnya dulu. Namun demi menjaga kelestarian-nya, mimbar ini kini sudah tidak digunakan lagi. Selain itu masjid ini juga menggunakan bedug raksasa yang usianya juga sudah ratusan tahun.

Beberapa ragam khas ukiran Jawa yang berpadu dengan kaligrafi klasik menjadi ragam hias di dalam ruangan masjid dalam. Memberi kesan eksotis yang mendalam dalam suasana religius yang Anda hirup. Dan hingga kini masjid ini masih menghembuskan suasana religi yang kental karena masih digunakan sebagai rumah ibadah hingga kini.

Selain sisi dalam masjid, kawasan religi Jogja satu ini memiliki keunikan lain pada sisi halaman luar masjid alias di area pekarangan. Pada sisi kiri Anda akan menjumpai pagar tinggi yang terbuat dari batu bata besar.

Inilah bangunan pagar utama dari bangunan asli masjid Kotagede ini di masa pembangunan oleh Sultan Agung. Konon perlekatan dari batu bata ini menggunakan gula aren. Sisi ini juga dihiasi batuan marmer berukir aksara jawa yang menjadi ciri khas lain dari masjid Kotagede.

Baca Juga:  Menelusuri New Nglepen Yang Memiliki Segudang Cerita Dibaliknya

Sedang pada sisi lain, terdapat tembok dengan ukuran batu bata lebih kecil dan warna lebih pucat. Ini adalah hasil pembangunan kedua oleh Pakubuwono X. Sisi dengan dinding batu bata kecil ini lebih mendominasi seluruh bagian pagar dan diakhiri dengan pintu gerbang yang dihiasi serambi cantik dengan bentuk arsitektur Jawa kuno, Paduraksa. Sebuah konsep arsitektur khas budaya Hindu.

Di sisi dalam kawasan pekarangan masjid ini juga terdapat wringin sepuh atau beringin tua yang konon sudah meneduhi masjid ini sejak awal pembangunannya di abad 15. Usia beringin tua yang saat ini berukuran sangat besar ini kira-kira sekitar 400 tahunan.

Banyak orang yang menganggap beringin ini bertuah dan melakukan semacam aktivitas ngalap berkah di beringin ini.

Pada sisi lain dari pekarangan terdapat parit-parit yang pada masa lalu digunakan sebagai area wudhu. Namun setelah kini disediakan ruang wudhu tersendiri dengan sistem sanitasi modern, kini parit-parit ini digunakan oleh para abdi dalem perawat masjid sebagai tambak.

Inilah nilai unik dari wisata religi Jogja. Anda akan mendapatkan lebih dari wisata religi biasa, karena sembari mereguk pesona wisata religi Anda juga akan disuguhkan pesona sejarah panjang kerajaan Islam besar masa lalu, kerajaan Mataram kuno.

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas