Gamelan Jogja, Lantunan Harmony Alam Semesta

Alat musik yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia bahkan dunia, Gamelan Jogja atau Gamelan Jawa pada umumnya. Merupakan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, dengan berbagai versi serta keunikan di masing – masing daerah. Di setiap daerah di pulau Jawa memiliki ciri khasnya masing – masing untuk soal alunan nada.

Gamelan Jogja, Lantunan Harmony Alam Semesta
Gamelan Jogja, Lantunan Harmony Alam Semesta

Seperti di Pulau Dewata Bali, yaitu Gamelan Bali yang memiliki ke-unikanya tersendiri, sekaligus alat musik lainya di Nusantara. Gamelan sendiri merupakan sebuah kumpulan alat musik tradisional seperti Gong, Kenong, sekaligus tambahan alat musik tradisional di masing – masing daerah.

Gamelan Jogja sendiri merupakan gamelan yang sangat kental dengan gamelan Jawa, dengan alunan suara yang lebih kepada suasana meditasi sekaligus keselarasan terhadap alam semesta. Lantunan gamelan Jawa ini memiliki ekspresi yang menggambarkan jasmani dan rohani, yang bertindak dan bersikap lebih kepada keselarasan dunia.

Sebuah ekspresi musik yang menunjukan masyarakat Jawa sesungguhnya, sebuah sikap warisan leluhur yang coba ditinggalkan melalui karya seni music gamelan. Sekalipun genre music pop yang semakin mewarnai jagad music Indonesia, Gamelan tetap eksis hingga kini bahkan menjadi materi muatan local dimasing – masing daerah.

Baca Juga:  Candi Borobudur, Dengan Hubungan Alam Semesta

Dengan tujuan sederhana yaitu meneruskan ke- generasi selanjutnya, karena dengan adanya materi pendidikan music ini di harapkan Gamelan bisa sejalan dan selaras dengan music dunia. Dan tidak berhenti di situ, bahkan di beberapa Negara di dunia seperti Australia, America, German, dan lainya, mempunyai class khusus untuk materi kuliah di kampusnya.

Dari hal itu menunjukan bahwa eksistensi music gamelan masih bisa kita dengar hingga kini. Sebuah alunan merdu ala Indonesia yang mampu memukau para pendengarnya. Sebuah daya tarik yang tak lekang oleh zaman. Sekalipun gamelan Jogja sudah mengalun sejak zaman kerajaan Majapahit hingga sekarang.

Sebuah music yang menggabungkan pengaruh dari berbagai negeri seperti China pada not nadanya, instrument music Asia Tenggara, sebuah drum band, dan gerakan music dari India, Timur Tengah, bahkan style Eropa. Bagaimana itu bisa terjadi ? ini karena sedari dulu Nusantara memang selalu di kunjungi oleh berbagai suku dan bangsa dari penjuru dunia.

Perlu di ingat pula bahwa nenek moyang kita memang seorang pelaut, jadi sangat memungkinkan beliau menemukan inspirasi untuk membuat alat music yang khas, seperti yang mereka lihat di suatu Negara yang mereka kunjungi. Bukti sejarah juga menunjukan bahwa gamelan sudah ada sebelum candi Borobudur di bangun.

Baca Juga:  Pesona Candi Sewu Di Balik Kisah Dongeng Roro Jonggrang

Relief yang menggambarkan rangkaian gamelan berupa suling bambu, lonceng, kendhang, kecapi, serta dawai. Terdapat di candi Borobudur yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masehi, sebuah maha karya yang ada ribuan tahun lalu. Di berbagai daerah terutama di Jawa, Madura dan Bali yang masih aktif mementaskan pagelaran Gamelan.

Gamelan Jogja juga selalu di mainkan pada acara resmi atau-pun non resmi, yang diadakan oleh kelompok – kelompok music gamelan Jogja, yang tergabung dengan para maestro gamelan Jawa. Di Kraton Yogyakarta juga selalu mengadakan pertunjukan gamelan, pada hari kamis pukul 10:00 – 12:00 siang (khusus pegelaran gamelan saja).

Sedangkan untuk hari sabtu, gamelan digunakan sebagai pengiring wayang kulit, lalu pada hari minggu sebagai pengiring tari tradisional Jawa, yang terletak di Bangsal Sri Magati. Nah, semakin tertarik untuk belajar alat music gamelan ? anda bisa datang ke tempat ini dan belajar bagaimana menggunakan alat gamelan Jogja.

Photo by, Swadesta A. W | Video by, Cinta Indonesia Ku

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas