Candi Prambanan, Candi Termegah Abad Ke-9

Candi Prambanan atau Dataran Sewu merupakan sebuah bentangan tanah subur antara lereng selatan Gunung Merapi hingga pegunungan Sewu di selatan. Candi Prambanan sendiri letaknya di perbatasan antara Yogyakarta dengan Klaten, Jawa Tengah. Itu sebabnya banyak wisatawan yang beranggapan belum ke Yogyakarta kalau belum ke Candi Prambanan.

Candi Prambanan, Candi Termegah Abad Ke-9
Candi Prambanan, Candi Termegah Abad Ke-9 (Photo by, Saka50ft)

Hal ini tak pelak akibat letak Candi Prambanan yang seolah sebagai pintu masuk Yogyakarta, terutama bagi Sobat wisatawan yang datang dari Timur. Perlu anda ketahui bahwa di Dataran Sewu ini kaya akan peninggalan sejarah bangsa Indonesia di masa lalu. Setidaknya ada beragam candi yang berada di sekitaran Candi Prambanan.

Candi Prambanan, Candi Termegah Abad Ke-9

Terutama candi Buddha dan candi Hindu, yang masih dalam kompleks taman wisata purbakala Candi Prambanan. Tepatnya di bagian utara terdapat reruntuhan Candi Lumbung dan Candi Bubrah, sedikit ke utara lagi anda dapat menjumpai Candi Sewu, yang merupakan candi Buddha terbesar kedua setelah candi Borobudur.

Sementara di sebelah selatan terdapat Candi Plaosan, kemudian diarah barat terdapat candi Kalasan dan Candi Sari. Lalu di sebelah selatanya lagi terdapat candi Sojiwan, Istana Ratu Boko yang letaknya asri di atas perbukitan, juga candi Banyunibo, candi Barong, dan Candi Ijo. Dari temuan ratusan peninggalan sejarah yang terdapat di Dataran Sewu ini menunjukan bahwa Kompleks Candi Prambanan merupakan wilayah penting di masa itu.

Bahkan menjadi pusat bagi ke-agama-an, politik, ekonomi, dan hingga pendidikan kebudayaan. Itu sebabnya kompleks Candi Prambanan merupakan yang terluas di Asia Tenggara. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui demikianlah pepatah lama yang pas buat mengungkapkan kepuasan, saat berkunjung ke Candi Prambanan.

Karena disini terdapat museum Prambanan yang memiliki koleksi lengkap benda bersejarah yang ditemukan di kompleks Candi Prambanan. Letaknya museum ini berada di utara candi Prambanan, tepatnya didekat candi Lumbung. Bentuknya sangat kental dengan arsitektur Jawa, yaitu rumah Joglo sehingga suasana Jawa yang kental bisa terasa disini.

Baca Juga:  Mari Telusuri Kisah Sejarah Batik di Museum batik Yogya

Didalam museum ini tedapat koleksi arca – arca seperti arca Lembu Nandi, Resi Agastya, Siva, Wishnu, Garuda, serta arca Durga Mahisasuramardini, terdapat pula batu Lingga Siva, sebagai lambang kesuburan. Selain itu terdapat replica harta karun emas temuan Wonoboyo yang sangat me-legenda, yang berupa mangkuk ukiran Ramayana, Gayung, Tas, Uang, dan Perhiasan.

Replika Candi Prambanan, Borobudur, dan Plaosan juga dipamerkan di museum Prambanan ini. Kerenya lagi museum ini Gratis, karena sudah termasuk tiket masuk candi Prambanan. Nah, keseruan akan lebih nikmat karena terdapat video visualisasi mengenai candi Prambanan. Jadi, makin asyik jika anda berkunjung ke kompleks Candi Prambanan ini.

Arsitektur Candi Prambanan, dibuat berdasarkan kitab Wastu Sastra, yang merupakan kitab arsitektur Hindu. Nama asli Candi Prambanan ini adalah Siwargha, yang merupakan bangunan candi yang rancangan bangunanya di buat menyerupai rumah Dewa Siva, berdasarkan bentuk gunung Suci Mahameru, yang dipercaya sebagai tempat para Dewa bersemayam.

Seluruh kompleks Candi Prambanan dibuat berdasarkan konsep alam semesta, menurut Kosmologi Hindu (Terbagi dari beberapa lapisan tanah alam atau sebuah Loka).

Terdapat tiga tingkatan dalam bangunan candi Prambanan, yang tak jauh beda dengan konsep candi Buddha, berikut penjelasanya :

Bhurloka (Kamadhatu dalam Buddha)

Menggambarkan bagian terendah dari semesta alam, diantaranya adalah manusia, tumbuhan, binatang, hewan, makhluk supranatural. Manusia dalam tingkatan ini digambarkan manusia yang masih terikat dengan dunia, yang mengikuti hawa nafsu, hasrat dan cara hidup tidak baik. Pada tingkatan ini digambarkan sebagai kaki candi.

Bhuwarloka (Rupadhatu dalam Buddha)

Yang merupakan gambaran tengah alam semesta, yang merupakan tempat orang yang mendekatkan diri kepada Sang Hakiki. Yang mulai melihat cahaya kebenaran, dimana orang – orang ini dianggap sebagai orang suci, Resi, Pertapa, dan Dewata. Pada bagian ini berada pada tingkatan tubuh candi.

Swarloka (Arupadhatu dalam Buddha)

Puncak tertinggi dari gambaran alam semesta, yang menjadi tempat para Dewa bersemayam (Swargaloka). Sekaligus dilambangkan sebagai manusia yang bersikap Makrifat, dimana ini merupakan gambaran manusia yang melihat alam semesta dengan cahaya kesadaran. Dalam tingkatan candi yaitu berada di bagian puncak Ratna (Permata dalam Sanskerta) atau mastaka Candi.

Baca Juga:  Keindahan Candi Gebang Di Kerajaan Mataram Kuno

Sementara itu candi Prambanan juga dihiasi denan Relief yang menceritakan epos Hindu Ramayana dan Khrisnayana. Untuk membaca cerita dari kisah yang terdapat pada relief candi, anda membaca dari arah kanan ke kiri searah jarum jam, hal ini berdasarkan Pradaksina (Mengelilingi Candi searah jarum jam). Dimulai dari timur merupakan kisah Ramayana.

Sedangkan pada pagar langkan candi Wisnu dapat kita jumpai relief cerita kehidupan Dewa Khrisna yang merupakan salah satu Awatara Wishnu. Candi yang dibangun dimasa kerajaan Rakai Pikatan pada tahun 850 masehi, lalu kemudian dilanjutkan oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu (Masa Kerajaan Medang Mataram). Candi ini dibangun sebagai perwujudan dari Trimurti (Dewa Brahma, Wishnu, dan Siva) berdasarkan prasasti Siwargha (Rumah Siva).

Takjub sekaligus haru, mungkin itu yang bisa Sobat rasakan kala melihat maha karya para pendahulu kita bangsa Indonesia ini. Diman di era-nya merupakan masyarakat yang sederhana dan bahu – mebahu saling membantu berkehidupan sinergi bersama alam semesta. Sudah sepantasnya kita menjaga hasil karya para pendahulu kita ini dengan memahami filosofi bangunan candi yang berusaha disampaikan.

Ada hal seru dan menarik lainya yang dapat Sobat jumpai di Candi Termegah di era Medang Mataram. Untuk menjamah lokasi candi Prambanan ini tidaklah sulit, letaknya berada di Kecamatan Prambanan, berbatasan dengan, Klaten atau sekitar 17 km timur laut Kota Yogyakarta. Jika anda sampai di Bandara International Adi Sucipto, Sobat bisa langsung naik Trans Jogja jurusan Prambanan.

Tetap jaga kebersihan situs purbakala milik Indonesia ini dengan tidak membuang sampah sembarangan atau melakukan tindakan Vandalism (Mencoret-coret) bangunan bersejarah ini. Agar generasi penerus selanjutnya dapat melihat Maha karya luar biasa ini.

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas