Ini dia Batik Giriloyo, Tulis Asli Keraton Yogyakarta Yang Lestari

Ini dia Batik Giriloyo, Tulis Asli Keraton Yogyakarta Yang Lestari
Ini dia Batik Giriloyo, Tulis Asli Keraton Yogyakarta Yang Lestari

Pada kesempatan sebelumnya kami sempat mengulas mengenai kawasan pesarean raja-raja Imogiri dan pesarean Giriloyo. Tak jauh dari kedua pemakaman yang paling diagungkan di tanah Yogya itu, ternyata berdiri sentra batik terbesar di Yogya, kampung batik Giriloyo.

Kampung ini konon sudah berdiri sejak masa awal berdirinya pemakaman raja-raja di Imogiri. Kedekatan hubungan masyarakat Pajimatan dengan kerabat dan abdi dalem keratin memperkenalkan mereka dengan ragam corak batik halus dan teknik batik tulis asli khas keraton. Sampai akhirnya beberapa warganya mulai tertarik menjalankan usaha batik untuk kebutuhan kalangan ningrat masa itu.

Seiring berjalannya waktu, permintaan batik dari kota terus meningkat dan tak mampu lagi dipenuhi oleh warga Pajimatan. Mereka mulai mencari tenaga tambahan dari kawasan Giriloyo untuk membanu proses pembatikan. Waktu berjalan dan ilmu membatik yang sudah menyebar ke masyarakat Giriloyo juga dikembangkan sebagai sebuah usaha.

Usaha batik Giriloyo ternyata malah lebih berkembang dengan sangat pesatnya sampai akhirnya banyak usaha batik di kawasan pajimatan yang beralih ke kawasan Giriloyo dan menjadikannya sentra batik hingga sekarang.

Baca Juga:  Pesona Malioboro Yogyakarta Bagi Wisatawan

Menariknya, meski kini perkembangan batik cap dan batik cetak terus meningkat, justru industri batik giriloyo masih memproduksi batik tulis halus dan masih mempertahankan teknik produksi lama ala keraton yang bertahap dan memakan waktu lama dalam pengerjaannya.

Jangan heran kalau justru di sanalah Anda bisa menemukan helaian kain batik panjang yang dijual dengan harga sampai ratusan ribu bahkan jutaan. Ini karena kain batik tulis halus membutuhkan prose produksi yang rumit, waktu pengerjaan yang lama dan corak yang sulit dikerjakan, apalagi semua proses ini dikerjakan manual dengan tangan.

Mereka juga masih mempertahankan corak-corak klasik dan tua khas keraton yang kaya akan filosofi seperti wahyu temurun yang menjadi simbol sisi religi,sidomukti sebagai simbol kebahagiaan atau corak truntum sebagai simbol cinta. Mereka juga masih memproduksi corak khusus yang hanya boleh dikenakan keluarga ndalem keraton.

Namun di sisi lain mereka juga terus mengembangkan desain corak batik produksinya dengan corak modern dan kontemporer. Meski mayoritas merupakan produsen batik tulis halus, Anda juga bisa menemukan produsen batik cap untuk kelas pasar menengah, meski tidak sebesar produksi batik cap di sentra produksi batik lain. Karena memang batik Giriloyo lebih berkonsentrasi pada batik tulis.

Baca Juga:  Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama: Mewariskan Nilai Perjuangan

Itu pula sebabnya, di desa Giriloyo juga terdapat pelatihan khusus batik tulis bagi pengunjung, mulai dari pelatihan dasar sampai pelatihan mahir. Pada musim liburan ada begitu banyak wisatawan asing dan lokal bertandang ke desa wisata ini tak hanya untuk berbelanja atau melihat pemandangan unik di setiap hari seluruh desa tampak sibuk dengan kain panjang dan canting ditangan untuk melukis batik, tetapi juga untuk berlatih membatik dari para pakarnya.

Bagaimana cara mengunjungi sentra batik Giriloyo ini? Mudah sekali posisinya dekat dengan makam Giriloyo, sekitar 150 meter selatan karang semut belok ke timur. Atau ke utara sedikit dari terminal bus Imogiri baru dekat pasar Imogiri.

Baca juga : Wah Bakpia Mino, Bikin Kuliner Khas Jogja Makin Beragam

Photo by, batikgiriloyo.com

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas